Diskusi Publik dan Launching Pusat Studi Pendidikan Islam Asia Tenggara: Menyongsong Peta Baru Pendidikan Islam di Kawasan

Diskusi Publik dan Launching Pusat Studi Pendidikan Islam Asia Tenggara:
Menyongsong Peta Baru Pendidikan Islam di Kawasan

Yogyakarta, 28 April 2025 — Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Diskusi Publik bertajuk “Mapping Islamic and Islamic Education in Southeast Asia” sekaligus meresmikan berdirinya Pusat Studi Pendidikan Islam Asia Tenggara (Center for Islamic Education in Southeast Asia/CIESA) dan Yayasan Rumah Sains dan Peradaban Yogyakarta, pada Senin (28/4), di Ruang Seminar Lantai 3, Kampus Pascasarjana FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara CIESA, Pusat Layanan Penulisan Karya Ilmiah dan Publikasi, Yayasan Rumah Sains dan Peradaban Yogyakarta, serta Program Magister dan Doktor FITK. Momen ini menandai komitmen akademik lintas institusi dalam memperkuat studi pendidikan Islam berbasis kawasan dan sains keislaman yang transformatif.

Diskusi publik menghadirkan narasumber dari berbagai latar keilmuan dan pengalaman riset yaitu Dr. Sujadi, MA, direktur Rumah Sains dan Peradaban, Nizamuddin Sidiq, Ph.D, dan Ahmad Sadzali, M.H peneliti dan penggerak intelektual Yayasan Rumah Sains dan Peradaban, serta Yuyun Libriyanti, M.Pd.I peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Diskusi dipandu oleh Prof. Dr. Imam Machali, M.Pd, Direktur CIESA, yang menekankan pentingnya membangun pemetaan akademik pendidikan Islam di Asia Tenggara secara kolaboratif dan berkelanjutan. “Asia Tenggara bukan hanya wilayah geografis, tetapi juga medan epistemik yang kaya akan tradisi pendidikan Islam. Sudah saatnya kita membaca ulang, menulis ulang, dan menyuarakan ulang dari pusat ke pinggiran dan sebaliknya,” ujar beliau dalam pengantarnya.

Dalam forum ini, para narasumber membedah tantangan dan peluang dalam pengembangan peta pendidikan Islam di Asia Tenggara, dan bagaimana memanfaat Artificial Intellegence (AI) sebagai alat bantu riset. CIESA diharapkan menjadi simpul jejaring keilmuan dan pusat data strategis yang mendukung riset dan advokasi kebijakan pendidikan Islam di kawasan.

Kegiatan ini juga menjadi tonggak awal keterlibatan Yayasan Rumah Sains dan Peradaban dalam mempromosikan integrasi sains dan Islam melalui pendekatan interdisipliner dan riset kolaboratif.